Tobelo, Info_PAS - Pada Rabu kemarin, (05/04) bertempat di Aula Hotel Marahai Park, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo Kanwil Kemenkumham Malut Romi Novitrion menghadiri sidang rapat pleno yang digelar ole Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Halmahera Utara. Pleno tersebut dalam rangka untuk menetapkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) pada tingkat Kabupaten Halmahera utara.
Rekapitulasi dan penetapan DPS ini adalah dengan tujuan untuk persiapan KPU dalam memenuhi data kolektif warga menuju pemilihan umum serentak tahun 2024 mendatang. Sebagai penyelenggara kegiatan, KPU Halut dalam pleno tersebut juga mengundang Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Utara, kepala-kepala instansi terkait se-Kabupaten Halut, dan juga Kalapas Kelas IIB Tobelo.
Sebagai peserta yang meramaikan kontestasi politik juga turut hadir mengikuti kegiatan ini dari perwakilan berbagai partai politik, serta ketua dan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang tersebar di wilayah Halut.
Dalam membukan kegiatan melalui sambutannya, Ketua KPU Halut Mamat Jalil memastikan bahwa seluruh data pemilih dalam pemilihan umum 2024 nanti akan tatap valid dan sesuai dengan jumlah jiwa yang telah dinyatakan layak untuk dikategorikan sebagai pemilih tetap.
"Sebagai ungkapan rasa syukur, saya sampaikan apresiasi kepada seluruh petugas KPU, Bawaslu, serta PPK yang telah berupaya membantu stakeholder untuk merampungkan data mutakhir menghadapi momen politik tahun 2024 nanti. Kepada bapak Kalapas Tobelo juga kami sangat apresiasi kinerjanya, atas kerjasama membina dan memberikan akses kepada warga binaan untuk menyalurkan hal konstitusional mereka dalam agenda pemilihan umum. Ini semua butuh kerjasama sinergitas yang kuat membangun dinamika baru," Ungkap Ketua KPU Halut.
Tentu Kalapas Romi juga merespon dengan sangat baik, karena anak didik pemasyarakatannya bisa mengakses gak politik mereka melalui kerjasama dengan KPU yang telah mendata pada warga binaan di dalam Lapas. Hal ini beralasan sebab WBP juga ada bagian dari warga negara yang hal politik kenegaraannya masih melekat kuat tanpa didiskriminasi, cetus Romi saat dimintai keterangan lisannya.
