Tobelo, Info_PAS - Seluruh jajaran Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo Kanwil Kemenkumham Malut pada pagi tadi bertempat di lapangan terbuka, menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2023. Upacara yang dimulai pukul 09.00 itu dihadiri juga oleh sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan berseragam kaos narapidana, Kamis (01/06).
Sesuai mandat sebagai Plh Kalapas, Kepala Seksi Binadik Muhlis Marsaoly mengambil peran sebagai inspektur upacara dan Kasubsi Giatja selaku komandan upacara.
Mengangkat tema "gotong royong membangun peradaban dan pertumbuhan global", upacara kali ini mengingatkan kepada anak bangsa bahwa betapa pentingnya menghargai dan memaknai nilai-nilai luhur pancasila sebagai amanat sakral yang ditinggal oleh para founding fathers Republik ini. Sebagai penerus estafet bangsa yang mengandung harapan dan cita-cita bangsa maka anak muda bahkan seluruh komponen bangsa melalui hari lahir Pancasila ini harus benar-benar meneguhkan komitmen untuk menjemput masa depan Indonesia yang gemilang dan keemasan di tahun 2045.
Inspektur upacara yang membacakan sambutan dari Presiden Jokowi pun menegaskan bahwa "berkat nilai Pancasila, Indonesia bisa mempertahankan kemerdekaan. Dalam hal problematika nasional bahkan internasional pun Pancasila mampu menjadi pilar penyokong untuk memetakan solusi. Berkat nilai ideologi pancasila pula bangsa kita mampu diperhitungkan di mancanegara sebagai bangsa yang tangguh di tengah-tengah krisis ekonomi dan kemanusian yang semakin melanda," Ungkap Muhlis.
Pada kesempatan ini juga, seluruh petugas maupun warga binaan yang hadir mengikuti upacara, diajak untuk sama-sama membangun komitmen kesadaran anak bangsa dalam menerawang prospek pembangunan di Republik ini. Satu dari sekian indikator untuk menjemput Indonesia emas di tahun 2045 adalah menata dan membangun wilayah pinggiran, wilayah perbatasan, dan pedesaan.
Generasi emas harus tampil mengambil peran itu untuk menuntun bangsa ini sesuai dengan nilai luhur pancasila sebagaimana yang telah dimandatkan para penghulu negeri ini. Konsep pembangunan itu harus dinaungi oleh ideologi pancasila sebagai satu-satunya pandangan hidup dalam berbangsa dan bernegara," Tegas Muhlis melanjutkan.
Pada prosesi rangakian upacara juga diperdemgaekam lagi "andhika bayangkari" sebagai bentuk perenungan dan penghayatan akan perjuangan meraih perjuangan kemerdekaan. Agar generasi penerus bisa memetik nilai keluhuran itu dalam sanubari.
Upacara pun selesai dengan melantunkan doa sebagai wujud rasa syukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Kuasa atas nikmat yang diberikan berupa nilai pancasila sehingga sejauh ini anak bangsa masih dapat jadikan sebagai roll model pembangunan kemajuan menuju Indonesia emas tahun 2045 mendatang.
